Sabtu, 10 Juli 2010

" My Dearest Angels... "




" My Dearest Angels.... "



Tiba-tiba hari - hari yang kita lalui tidak lagi menyenangkan, ada rasa yang menyakitkan di dada dan mata ini seperti tidak terkendali sering mengeluarkan airmata yang tak kita inginkan, terutama bila muncul bayangan seseorang dalam pikiran kita, yang biasanya akan menjadikan hari-hari menjadi indah, tapi saat ini terasa menyakitkan... Sounds familiar ? Ini adalah gambaran dari saat dimana kita sedang mengalami fase " break up " dengan seseorang yang kita sayangi. Sebuah kontinuitas yang terputus, akan selalu meninggalkan dampak yang tidak menyenangkan. Biasanya kita mempunyai seseorang yang selalu ada saat kita mengalami hari yang " buruk " ditempat kerja, menghibur saat kita sedih, menyebut kita " cantik " di pagi hari, saat kita dalam keadaan tanpa " make up " dan seseorang yang bisa menjadi " object " dari rasa sayang kita. Mengapa mempunyai " object " dari kasih sayang kita sangat penting ?. Sudah menjadi kebutuhan setiap orang untuk memberikan kasih sayang pada orang lain. Orang terkasih kita adalah mereka yang memberikan kesempatan tersebut dan respon positif yang mereka berikan pada kasih sayang yang kita berikan, memberikan kebahagiaan tak terhingga pada diri kita. Semua " privileges " diatas akan terhenti, bila kita putus hubungan dengan orang terkasih tersebut. Apa yang kita lakukan untuk menghilangkan rasa tidak menyenangkan tersebut ? Para perempuan biasanya akan pergi ke sahabatnya untuk " menumpahkan " kesedihan ini. Bisa berhasil, bisa tidak. Terutama kalau sahabat kita yang mungkin sedang sibuk dengan hal lain, tanpa terasa memberikan " nasihat " yang tampaknya " lebih mudah di katakan daripada dikerjakan ". Dan yang paling sering dikatakan adalah : " lupakan saja dia. Masih banyak yang lain. dia tidak " worth it " untuk di tangisi ". Mungkin tidak seluruhnya salah mereka mengatakan itu, tapi disaat tersebut, kata-kata ini tidak menghibur. Kadangkala akan membuat kita menjadi lebih sedih. Bagaimanapun juga maksud mereka selalu baik, mereka ingin melihat kita " Happy " kembali.. and that's what friends are for... Betul khan ? Jadi setelah bicara dengan sahabat kita, sebaiknya ambil alih lagi kendali untuk "mengatasi kesedihan " tersebut ke diri sendiri. Pada akhirnya, kita sendirilah yang paling tau apa yang kita inginkan dan yang harus kita lakukan ( tanpa mengurangi rasa hormat pada sahabat-sahabat kita tentunya ..) untuk mengatasi masalah ini, yang tentunya pada setiap orang akan berbeda-beda caranya.

Suatu ketika, saya pernah mengalami fase tersebut. Pekerjaan menjadi tempat " pelarian " untuk melupakan hubungan saya yang tidak berjalan mulus dan berakhir menyedihkan. Cara ini berhasil untuk sementara, tapi ketika " sakit " berlanjut, saya memutuskan untuk mencari hal baru yang lebih membantu. Saya berfikir untuk berada ditengah-tengah "energy" positif, dimana saya akan merasa lebih " positif " dan perasaan saya yang sedang " down " akan " terangkat " kembali.

Saya memilih " sport " sebagai cara untuk membantu saya melupakan kesedihan saya. Fitness Centre merupakan pilihan saya, karena saya memang sudah menjadi anggota dari sebuah Fitness Centre terkemuka di Jakarta, jadi saya berniat untuk lebih sering mengunjungi tempat tersebut. Biasanya saya hanya mengikuti kelas-kelas Yoga di Club tersebut disetiap kunjungan sekarang saya akan mengambil kelas olah raga jenis lain, seperti misalnya Body Balance dan jenis aerobic misalnya Power Jump, Body Combat, atau bahkan yang lebih berorientasi " kesenian " seperti misalnya Kelas Latin Dance atau Belly Dance. Dan tidak hanya di satu tempat, tapi di berbagai tempat, dimana Club ini membuka cabangnya, yaitu di Jakarta Pusat dan Selatan. Mereka juga mempunyai cabang di Jakarta Barat dan Timur, tetapi agak terlalu jauh, jadi saya akan mengunjungi 2 Club di Jakarta Pusat dan 1 club di daerah Selatan. Pilihan saya yang berikutnya, sebenarnya tidak sengaja saya lakukan, yaitu ke Salon Kecantikan, untuk rambut dan manicure & pedicure. Saya memang selalu memperhatikan penampilan rambut, karena menurut saya ini adalah salah satu yang terpenting, karena tanpa rambut indah dan model rambut yang terkini, penampilan seseorang tidak akan sempurna. Dalam fase " penyembuhan " saya, karena kegiatan saya di Fitness Club, saya menjadi lebih sering ke HAIR SALOON. Tanpa saya sadari, begitu saya keluar dari Salon Perawatan Rambut, saya selalu merasa lebih baik. Tidak saja secara fisik tetapi secara emosionalpun saya merasa lebih baik.
Pada saat kita berada dalam fase yang " vulnerable " atau " rapuh " sikap positif dari orang lain saat kita berkomunikasi dan berhubungan dengan mereka sangat membantu pemulihan. Pada fase ini para trainers di Gym tempat saya berlatih, staff nya di bagian " Costumer Relations ", di Reception Counter and di Towel Counter, yang selalu bersikap positif, buat saya merupakan para " Angels " yang di kirim untuk membantu saya menjadi lebih kuat dalam menghadapi cobaan yang tengah saya rasakan. Begitu juga teman-teman saya di Hair Saloon yang saya sebutkan diatas. Stylistnya, akhli manicure/pedicurenya, Master stylist yang memotong rambut saya, semuanya memberikan energy positif, dengan sikap mereka yang ceria, kelucuan-kelucuan yang mereka buat, sangat menghibur. Komentar-komentar mereka yang positif tentang penampilan saya menumbuhkan rasa percaya diri ( yang sedikit " hilang " ketika hubungan kita dengan seseorang berakhir, terutama kalau di sebabkan karena hadirnya orang ke 3 ) dan sangat penting dalam proses " penyembuhan diri ".

Saya tidak pernah melupakan " andil " mereka dalam proses penyembuhan ini. Kadang terbersit rasa prihatin, karena kemungkinan besar mereka pun mempunyai masalah, terutama masalah ekonomi, mungkin gaji yang tidak mencukupi dan lain sebagainya, tapi mereka tetap berusaha untuk memberikan " kebahagiaan " pada orang lain saat mereka bekerja. Itulah sebabnya saya menyebut mereka " My Dearest Angels... "

Jadi selalu berada di tempat yang " menebarkan " enerji positif, sangat penting bila kita putus hubungan dengan seseorang...... dan satu lagi yang bisa membuat kita " Happy " pada saat seperti itu adalah SHOPPING benda-benda yang kita inginkan, buat diri kita cantik dan percaya diri lagi....Dan itulah sebabnya Shopping sering disebut sebagai " RETAIL Therapy " bukan...?... walaupun untuk ini, sikap BERHATI-HATI sangat di perlukan, jangan sampai BESAR PASAK daripada TIANG, saat anda memanjakan diri......

Sekarang saya sudah " Happy " kembali. Saya sudah bisa melupakan hubungan saya yang tidak berhasil. Dan menjadi akrab dengan semua " My Angels ".....

PS : Thank you so much, from the bottom of my heart.... for those who kept me company during my " Trying " time..... Luv y'all......





















2 komentar: